Anda memiliki Inteligent Quotient 130 atau 139 mendekati IQ Einsteint, tentu anda berbangga diri karena anda bisa dikategorikan sebagai salah satu orang jenius dimuka bumi ini, eit tapi tunggu dulu anda masih membutuhkan satu aspek kecerdasan lagi yaitu Emotional Quotient atau Kecerdasan Emosi sehingga anda bisa menyelami dan merasakan perasaan orang lain EQ dibutuhkan agar IQ bisa bersinergi dengan baik sehingga kita bisa dengan benar berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan disekitar kita.
Dalam salah satu seminar kemarin tentang ESQ kedua hal diatas ternyata belumlah cukup menjadikan kita menjadi manusia dalam arti yang sesungguhnya bahkan menurut sebuah penelitian IQ dan EQ hanya 6% mengantarkan kita menuju keberhasilan nah mo tau 94% faktor yang mampu menyinergikan kita agar menjadi manusia yang bermanfaat berguna berhasil dan hidup penuh kedamaian dan ketentraman hati faktor itu adalah Spiritual Quotient / SQ.
dua unsur SQ, yakni aspek nilai dan makna, sebagai unsur penting kecerdasan spiritual. SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai, sementara kecerdasan menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.
Selain itu, SQ juga memperlihatkan kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan hidup atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan lainnya. Kecerdasan ini tidak hanya untuk mengetahui nilai-nilai yang ada, tetapi juga untuk secara kreatif menemukan nilai baru.
ESQ senantiasa berpusat pada prinsip atau kebenaran hakiki yang bersifat universal dan abadi. Model ini terdiri dari empat tahapan, yakni (1) proses penjernihan emosi, (2) membangun mental, (3) ketangguhan pribadi, dan (4) ketangguhan sosial.
Manusia yang mengandalkan IQ dan EQ, cenderung berorientasi pada materi, keinginan untuk menjadi orang terkenal, dan mencari jabatan. Pengalaman Hitler menunjukkan, tokoh ini memang memiliki IQ dan EQ tinggi, sehingga dengan kemampuannya dia sanggup mengajak warga Jerman untuk menjadi pengikutnya, lalu melakukan tindakan-tindakan anarkis.
Di Indonesia, di saat krisis multidimensi melanda, gerakan hati untuk bersama-sama memelihara kasih sayang sulit untuk dipergunakan lagi. Akibatnya, manusia tidak lagi malu berbuat korupsi, membakar orang, berkelahi, dan tidak malu menjadi pasukan berani mati. Kesadaran diri berdasarkan nurani yang universal menjadi tumpul.
modal spiritual ini juga memberikan perasaan hidup yang komplet (wholeness). Inilah yang disebut psikolog Abraham Maslow dengan peak experience (pengalaman puncak); perasaan yang muncul karena kedekatan dengan Sang Pencipta.
Di mata akademisi yang berpandangan demikian, agama akan menjadi pembimbing kehidupan, agar tidak menjadi seorang egoistik atau berorientasi pada diri sendiri. Oleh karena itu, untuk mengembangkan keagamaan adalah bagian mutlak dan utama bagi tumbuhnya masyarakat makmur dan sejahtera, serta aman dan damai.
SO ingak ingak IQ+EQ+SQ=manusia berhasil, berhasil didunia dan akhirat. buktikan rumus ini...
by: ary
Kata Mutiara
"Perjalanan menempuh 1000 mil dimulai dari satu langkah pertama"
Jumat, 21 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar